Rumus ini sejatinya mengacu pada ukuran laba yang diperoleh dari tiap investasi yang sudah dilakukan oleh perusahaan.
Disebabkan sifatnya yang fleksibel, resep ini kerap dikira sebagai salah satu rumus terutama dalam dunia finansial.
Dalam arti, perhitungannya akan tergantung pada objek yang diukur serta tujuan penggunanya.
Bila kalian tidak memahami rumus ini dengan baik, kesempatanmu untuk terjun ke dunia bidang keuangan, spesialnya investasi serta bisnis, akan menjadi sangat kecil.
Nah, jangan takut. Kali ini, Groovy EO akan paparkan serba- serbi rumus ROI mulai dari cara menghitung hingga konsepnya khusus untukmu. Simak pemaparan lengkapnya di bawah ini, ya!
Cara Menghitung Rumus ROI
Sebelum mangulas rumusnya, mengerti kah kalian definisi dari return on investment? Istilah tersebut sejatinya mengacu pada ukuran kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sesuatu investasi.
Tolak ukur tersebut bisa menampilkan seberapa besar keuntungan yang akan diraih perusahaan setelah menginvestasikan beberapa uang.
Nah, mengutip Investopedia, guna mendapatkan persentasenya kalian wajib memakai rumus ROI, di mana total penjualan wajib dikurangi dengan nominal investasi yang diberikan.
Setelah itu, hasilnya perlu dipecah dengan nominal investasi, kemudian kalikan 100%. Angka yang didapatkan ialah ROI yang kalian cari.
Semakin besar persentasenya, berarti semakin besar pula laba yang diraih oleh bisnis ataupun perusahaan dari investasi. Resep jelasnya bisa kalian amati di bawah ini.
Di atas ialah rumus dasar ROI memakai total penjualan yang dikurangi dengan jumlah investasi (laba kotor). Supaya lebih gampang dipahami, simak contoh permasalahan yang bisa kalian pelajari berikut ini.
Kalian mengeluarkan dana untuk berinvestasi dalam bisnis sebesar Rp20.000.000 yang setelah itu diketahui menghasilkan penjualan sebesar Rp30.000.000.
Artinya, kalian mendapatkan laba kotor sebesar Rp10.000.000 yang nantinya perlu dikalikan 100% untuk mendapatkan hasil dalam bentuk persentase.
Dengan perhitungan rumus di atas, diketahui kalau tingkatan ROI yang kalian dapatkan adalah 50% yang artinya bernilai positif.
ROI yang bernilai positif menunjukkan kalau total biaya investasi bisa dikembalikan.
Tetapi, bila ROI bernilai negatif, artinya pemasukan yang diperoleh tidak bisa menutup biaya investasi yang dikeluarkan.
Fungsi Rumus ROI serta Kelemahannya
Dikutip dari Your Article Library, ada sebagian khasiat dari analisis memakai rumus ROI.
Dengan rumus itu, manajemen perusahaan bisa mengukur efisiensi pemakaian modal yang bekerja, daya guna produksi, serta mutu kinerja bagian penjualan.
Selain itu, melalui analisis ROI, perusahaan pula bisa mengukur efisiensi tiap tindakan mereka dengan mengalokasikan seluruh biaya serta modal ke dalam divisi yang bersangkutan.
Kemudian, apabila perusahaan mempunyai data dalam industri, analisis rumus ROI bisa membandingkan efisiensi pemakaian modal perusahaan dengan kompetitornya.
Dengan demikian bisa diketahui apakah perusahaan berada di bawah, setara, ataupun bahkan di atas rata- rata para pesaing.
Walaupun memberikan banyak manfaat, analisis ROI pula mempunyai kelemahannya sendiri.
Seperti sulitnya membandingkan ROI dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain sebab terkadang aplikasi akuntansi yang digunakan tiap perusahaan berbeda- beda.
Selain itu, kelemahan dari analisis ROI pula diakibatkan sebab terdapatnya fluktuasi nilai dari uang( daya belinya).
Konsep serta Langkah Utama Pengukuran ROI
1. Pelajari rumus yang digunakan perusahaan
Untuk memulai ulasan konsep serta langah- langkah pengukuran rumus roi, ada sebagian angka yang diperlukan untuk memulai perhitungan. Berikut daftarnya yang perlu kalian catat.
Harga Pokok Penjualan( HPP): Biaya untuk menghasilkan produk ataupun jasa secara fisik.
Investasi Pemasaran
Pendapatan
Nah, sejatinya, tiap perusahaan mempunyai cara yang berbeda untuk menghitung angka- angka di atas. Untuk itu kalian perlu memastikan rumus seperti apa yang digunakan oleh perusahaan.
2. Tetapkan ambang ataupun sasaran ROI
Selanjutnya, bagi Corporate Finance Institute, kalian perlu menetapkan ambang ataupun sasaran ROI untuk seluruh anggaran serta masing- masing tujuan. Dengan demikian, kalian bisa mengendalikan anggaran investasi secara lebih kuat.
Bila mungkin investasi yang kalian ikuti tidak akan berjalan dengan baik, lebih baik kalian menyudahi berinvestasi di sana serta simpan uang investasi lain.
3. Tetapkan marketing budget dengan tepat
Setelah itu, kalian perlu menetapkan marketing budget ataupun anggaran pemasaran.
Apabila telah mempunyai sasaran ROI serta sasaran pemasukan/ laba tahunan, kalian bisa menghitung jumlah uang yang wajib dikeluarkan untuk pemasaran.
Dengan begitu, kalian serta perusahaan akan lebih percaya untuk mengeluarkan jumlah uang yang tepat untuk penuhi tujuan bisnis.
4. Hitung ROI memakai rumus yang tersedia
Langkah terakhir yang perlu kalian lakukan adalah menghitung ROI dengan rumus yang telah Groovy EO paparkan di atas.
Kalian pula perlu melacak serta setelah itu tingkatkan hasil yang sudah didapat.
Temukan cara- cara baru untuk tingkatkan jumlah ROI serta investasikan uang kalian pada investasi- investasi yang menghasilkan laba terbanyak untuk perusahaan.
Seperti itu pemaparan lengkap Groovy EO mengenai serba- serbi rumus ROI, mulai dari resep, kelebihan, kelemahan, hingga langkah- langkah perhitungannya.
Intinya, bila mau segera bekerja di dunia finansial seperti bisnis, pastikan kalian telah memahami rumus satu ini dengan baik.
Maka dari itu, biar kalian cepat memahaminya, jangan lupa untuk catat semua pemaparan serta tips Groovy EO di atas, ya!
Gimana, sepanjang ini kalian mengerti, kan? Selain rumus ROI, masih banyak hal- hal lain yang wajib tahu dalam memantau pengembangan bisnismu.
Yorumlar